Contoh Kasus

Pembobolan website atau situs Partai Politik Golkar


Serangan terhadap situs partai berlambang pohon beringin itu terjadi pada tanggal 9 sampai 13 Juli 2006 hingga menyebabkan tampilan halaman berubah. Pada 9 Juli 2006, pelaku yang bernama Isra Syarat mengganti tokoh Partai Golkar yang termuat dalam situs dengan gambar gorilla putih tersenyum, dan di bagian bawah halaman dipasangi gambar artis Hollywood yang seronok. Pada 10 Juli 2006, tersangka mengubah halaman situs Partai Golkar menjadi foto artis Hollywood yang seronok dan mencantumkan tulisan "Bersatu Untuk Malu". Serangan pada 13 Juli 2006 lalu, halaman depan diganti dengan foto gorilla putih yang tersenyum dan mencantumkan tulisan "bersatu untuk malu". Saat serangan pertama terjadi, Partai Golkar sudah berusaha memperbaiki namun diserang lagi hingga terjadi beberapa kali perbaikan sampai akhirnya Partai Golkar melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.

Unit Cyber Crime Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menangkap pembobol website (situs) Partai Golkar, Isra Syarat (26) di Warnet Belerang, Jl Raden Patah No 81, Batam, pada 2 Agustus 2006. “Tersangka dijerat dengan UU No 36/1999 tentang Telekomunikasi dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan Pasal 406 KUHP tentang perusakan barang Serangan terhadap situs partai berlambang pohon beringin itu.Pihak Kepolisian mengatakan penangkapan tersangka berkat hasil penyelidikan, analisa data dan penyamaran dari petugas unit cyber crime sehingga menemukan keberadaan tersangka.

Terjadinya kasus pembobolan website ini belum diketahui apa motif sebenarnya. Namun pihak dari Partai Golkar berpendapat bahwa pelaku pasti memiliki motif politik untuk merusak citra Partai Golkar. Hal ini diperkuat dengan berpindah-pindahnya pelaku dari satu daerah ke daerah lain agar tidak tertangkap dan menurut Partai Golkar hal tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar.

Dari kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa satu laptop, satu komputer dan kuitansi warnet, tampilan website Partai Golkar, hasil chatting dengan tersangka. Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku sering menyerang bank-bank termasuk bank di Amerika Serikat, bahkan informasi cara membobol bank itu dijual ke pihak lain untuk mendapat keuntungan pribadi. Akibat serangan itu, Partai Golkar mengalami  kerugian Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) karena harus membangun kembali sistem informasi yang telah rusak.





0 komentar:

Posting Komentar